h,
Puji syukur selalu tak henti kami panjatkan ke hadirat Allah Swt,
Tuhan semesta alam yang telah mendatangkan rizQy meski begitu jauh
jaraknya. Adalah mr. Z, datang dari kota Bojonegoro, melancong jauh ke
Sidoarjo demi merapatkan barisan ke mabes R.A.T Motorsport dan menjalin
silaturahmi. Awal mula kedatangan mr.Z ke bengkel sebenernya tertarik
dengan paket modifikasi Ramadhan, tapi setelah ngobrol-ngobrol di
bengkel dan saya tunjuk lihat knalpot made in RAT untuk mio bore up, pak
boss yang juragan persewaan Playstation ini menjadi tertarik
memasangnya, wah.. rencana modifikasi sederhana jadi dicanangkan lebih
bermakna. Jadilah saya jelaskan proposal Bore Up Irit yang sedang trend
untuk motor matic, apalagi di salah satu tabloid mengulas modifikasi
ini 1 halaman utuh, saya bisikin kalau kita bisa bikin yang lebih yahud
mas… minat?!
Wah, dengan mata berbinar-binar mr.Z langsung mengeluarkan dompet dan
memeberi down.payment modifikasi. Setelah itu, diantarlah sang boss ke
terminal bungurasih, sambil melambaikan tangan kita pun melepas beliau
pergi, hati-hati dijalan boss… jangan melamunin mio nya, nanti kecopetan
repot jadinya… hahahaha… sedangkan mio nya ditinggal di garasi kita,
sendirian, tanpa bantuan, tak berdaya, membuat kita gemess tak sabar
untuk menjamahnya.
Obeng, kunci T, kunci Y, kunci ring-pas, wah langsung diberdayakan
semua, kalau dishooting mungkin kaya di acara film Pimp my Ride nya MTV
itu, body langsung dibongkar, head dan blok dicopot, diperetelin,
diinspeksi, dibersihkan dari kerak… baru kita lakukan pengukuran.
Sadaaappp… Apa sih yang diukur? Tentu saja, desain ruang bakar, desain
jalur pemasukan dan pembuangan relatif terhadap katub , piston, dan
stroke. Kemudian hal terpenting adalah mencatat timing buka – tutup
noken as standard berdasarkan kompresi bawaan. Mengapa penting untuk
tahu spesifikasi standard motor sebelum kita kerja? Tentu engineer
jepang membekali motor ini dengan sebuah karakter tersendiri, memahami
dasar fungsi – tujuan dan cara kerja akan membawa kemudahan bagi kita
melangkah meski seandainya suatu saat kita disuruh bongkar harley
davidson… wahahhahahahah Ketinggian terbangnya om…
Piston standard langsung dilengserkan oleh milik Honda GL MAX Neotech
berdiameter 56,5 milimeter aja, kenapa pake piston ini, ga seperti yang
dulu pakai honda SONIC? Ya karena kita bosen bikin yang 150 cc, sekali2
bikin cc ga terlalu besar sehingga banyak perangkat standard bawaan
motor seperti klep, pir klep, karburator, cdi dan knalpot hingga masih
bisa didaya gunakan. Kedua, piston motor sport honda ini terkenal
bandel, selain dimensi pin piston sama 15 milimeter, ketebalan dagingnya
+ jenongnya ini adalah potensi untuk dibuat mantap mendorong ledakan di
ruang bakar. Buktinya piston ini juga laris untuk motor-motor spec semi
buat balian jupiter z, hehehe… tapi awas bulan puasa begini banyak
razia.. KABURRRR !!! hahahah…
Piston lebih gede klep ga harus ganti gede bang? Seharusnya kalau
ganti gede tenaganya pasti lebih ngeriii… berhubung ini paketnya bore up
irit, irit di kantong juga jadi ga usah pake klep gede. Cukup
mengandalkan teknik back cut pada klep bawaan standard mio, sudah
lumayan untuk menambah flow sehingga motor tidak cepat tersedak dan
mampu terus bernafasss… Back cut valve technique ini saya dapat dari
hasil pembelajaran online juga lho, berdiskusi dengan engineer lain dari
bengkel TRB di bilangan Klaten Jawa-Tengah yang dikenal dengan
panggilan om Londo, pencipta Shogun Desmodici ala DUCATI dan pemahaman
porting Thermal Efficiency, wis pokoknya ilmunya berat…
muntah2 kalok dijelasin sekali susah ngerti, apa dasar kita nya yang
lemot ya hahahah… cerita selengkapnya bisa diliat di catatan facebook
saya : KLIK DISINI
Perkawinan piston GL neotech supaya aman di blok cylinder mio
sebaiknya diiringi penggantian liner nya juga, pake liner GL tentunya.
Diameter luar liner 61 milimeter , cukup tebal menyelimuti piston supaya
tetep adem. Untuk mengatur kompresi statis mesin, kita melakukan
pembubutan pada dome piston diturunkan 2 milimeter, pula jarak dari pen
ke tepi piston kita turunkan 2 milimeter, disiku 9 derajat baru dibikin
jenongnya masuk kubah dengan selisih 1 milimeter tiap sisi. Jangan lupa
pantat piston dipotong 5 milimeter supaya saat piston bergerak ke TMB
tidak bertumbur dengan daun kruk as. Cylinder head pun mengikuti dengan
pembuatan squish dengan diameter 56 milimeter, 9 derajat, tak lupa klep
dibenamkan 0.5 milimeter, ini digunakan untuk menurunkan kompresi dan
memberi gap aman saat klep overlaping. Noken as kita papas ulang dengan
pencapaian lobe lift setinggi 5.9 milimeter, durasi dibuka 5 derajat
dari standardnya. Porting inlet dibuat selebar 22 milimeter untuk
mengakomodasi putaran mesin puncak yang dipatok di 8.500 RPM. Tidak lupa
pir klep kita tambahkan inner spring milik honda CS-one, menjaga agar
katub tidak mengambang yang dapat berakibat fatal untuk mesin 4 langkah.
Dengan ubahan seperti ini, mesin tampak luar standard, manis sekali…
alim.. padahal Brutal. Kalok bahasa jawanya , ngglendemi… hahaha… alias diam-diam menghanyutkan
Selesai ketemu settingan karburator yang masih mengandalkan bawaan
pabrik dan calah kerenggangan klep nya, kita beralih ke sistem penerus
daya sentrifugal. Demi mengoptimalkan muntahan tenaga, pir cvt bisa
menggunakan keluaran TDR racing yang 1.000 RPM, dengan pir kampas
sentrifugal 1.000 RPM, roller diadopsi dari KAWAHARA dengan bobot 9
gram. Sebenernya untuk kesempurnaan modifikasi bisa merubah sudut puli
nya, atau beli kit dari aftermarket. Berhubung lagi paket Mur-mer-Ceng..
jadi perangkat lain standard ting-ting.
Knalpot matic kali ini kita pasrahkan untuk didesain oleh bang Zaeni,
yang workshop knalpotnya ada di daerah dukuh kupang, ini daerah dekat LOKALISASI terbesar
se Asia Tenggara – Dolly – hahaha… itu pula sebabnya kalau saya pamit
ke istri hendak pergi ke dukuh kupang, selalu di curigai, padahal papa
mau bawa motor bikinin knalpot biar setingannya pas – pelanggan puas –
dan dapet duit halal – baraqah biar dapur tetep ngebul… ciah…. nelangsa
amat kedengarannya hehehe…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar